Soal Jumlah Feremfuan dan laki-laki
Cabe Rawit : “Kyai, kenafa jumlah feremfuan lebih banyak dibanding laki-laki?”
Kyai Tukul : “Itu karena proses penciptaan perempuan jauh lebih mudah daripada laki-laki”
Cabe Rawit : “Maksud kyai?”
Kyai Tukul : “Begini, kalau perempuan, sewaktu sudah berbentuk janin sempurna, proses finishingnya tinggal dibelah saja tengahnya. Tapi kalau laki-laki, sewaktu finishing ada proses menarik-narik bagian tengah sampai berbentuk seperti pohon kelapa, lalu kemudian disempurnakan dengan membuat dua bulatan di bawahnya. Kadang-kadang ada juga yang reject, misalnya kurang satu atau malah kelebihan satu. Makanya lebih lama membuatnya”
Cabe Rawit : “Oooh…”
Kyai Tukul : “Itu karena proses penciptaan perempuan jauh lebih mudah daripada laki-laki”
Cabe Rawit : “Maksud kyai?”
Kyai Tukul : “Begini, kalau perempuan, sewaktu sudah berbentuk janin sempurna, proses finishingnya tinggal dibelah saja tengahnya. Tapi kalau laki-laki, sewaktu finishing ada proses menarik-narik bagian tengah sampai berbentuk seperti pohon kelapa, lalu kemudian disempurnakan dengan membuat dua bulatan di bawahnya. Kadang-kadang ada juga yang reject, misalnya kurang satu atau malah kelebihan satu. Makanya lebih lama membuatnya”
Cabe Rawit : “Oooh…”
Soal Waktu Salat Faling Utama
Suatu ketika, kyai Tukul ketahuan belum salat dhuhur, fadahal waktu hamfir menjelang ashar. Cabe Rawit kemudian bermaksud menyindir kyai Tukul dengan cara fura-fura bertanya.
Cabe Rawit : “Kyai, setahu ane waktu melaksanakan salat yang faling utama adalah di awal waktu. Betul gak kyai?”
Kyai Tukul : (sadar sedang disindir santrinya) “Memang betul. Tapi ada yang jauh lebih utama, yaitu melaksanakannya di akhir waktu”.
Cabe Rawit : “loh… kenafa kyai?”
Kyai Tukul : “Jika kita melaksanakan salat di akhir waktu mendekati waktu salat selanjutnya, maka kita akan mendapatkan dua pahala.Pertama, pahala karena melaksanakan salat. Kedua, pahala karena tidak jadi bermaksiyat, yaitu meninggalkan salat. Seperti halnya orang yang akan berzina, tapi kemudian tidak jadi, ia akan mendapat pahala atas perbuatannya mengurungkan niat untuk berzina”.
Cabe Rawit : “Oooh…”
Cabe Rawit : “Kyai, setahu ane waktu melaksanakan salat yang faling utama adalah di awal waktu. Betul gak kyai?”
Kyai Tukul : (sadar sedang disindir santrinya) “Memang betul. Tapi ada yang jauh lebih utama, yaitu melaksanakannya di akhir waktu”.
Cabe Rawit : “loh… kenafa kyai?”
Kyai Tukul : “Jika kita melaksanakan salat di akhir waktu mendekati waktu salat selanjutnya, maka kita akan mendapatkan dua pahala.Pertama, pahala karena melaksanakan salat. Kedua, pahala karena tidak jadi bermaksiyat, yaitu meninggalkan salat. Seperti halnya orang yang akan berzina, tapi kemudian tidak jadi, ia akan mendapat pahala atas perbuatannya mengurungkan niat untuk berzina”.
Cabe Rawit : “Oooh…”
Soal Alasan berpoligami
Kyai Tukul baru saja melangsungkan fernikahan dengan istri keduanya. Ya, kyai Tukul berpoligami. Cabe Rawit yang memang serba ingin tahu dan kritis pada satu kesempatan memberanikan diri untuk bertanya kefada kyai Tukul.
Cabe Rawit : “Kyai, kenafa kyai memutuskan untuk menikah lagi?”
Kyai Tukul : “Itu karena Siti Juleha (nama istri keduanya) bersedia saya nikahi”
Cabe Rawit : “Oooh…”
Cabe Rawit : “Kyai, kenafa kyai memutuskan untuk menikah lagi?”
Kyai Tukul : “Itu karena Siti Juleha (nama istri keduanya) bersedia saya nikahi”
Cabe Rawit : “Oooh…”
0 comments:
Post a Comment